Minggu, 20 Januari 2013

A Part of Dreams (I)

Chapter One

Panas... Rasanya panas sekali seperti terbakar. Aku melihat diriku. Terbaring di kasur. Memejamkan mata dengan erat, berusaha untuk bergerak, namun aku tak bisa bergerak sedikit pun.Nafasku engah-engah. Berat rasanya. Aku tak dapat berkutik. Sesuatu menahanku. Aku melihat diriku yang sedang berusaha bangkit dari tidurku. Apa ini? Aku tidak bisa berbuat apa. Aku tidak bisa teriak, memohon bantuan. Astaga.. Astaga.. Astaga.. Hanya itu yang kuucapkan dalam hatiku.Aku mendekati diriku. Menyentuh tanganku."Astaga. Apa yang terjadi? Kenapa tadi aku tak bisa bergerak?" gumamku dalam hati. Keringat mengucur. Panas. Apa yang terjadi, itulah pertanyaan yang belum kutemukan jawabannya. Melawan hal itu, aku tak bisa melawan hal itu. Itupun datang sendiri, entah bagaimana dan darimana. Siapa yang bisa menolongku disaat hal itu terjadi lagi? Rasanya, saat itulah sepertinya akhir hayatku. Aku tak dapat melawan hal itu. Atau belum?

"Ki, kemari sarapan dulu" teriak nenekku. Ya, baiklah. Aku mencoba untuk bangun dari kasurku. Gemetar, tubuhku terlalu enteng. Bajuku basah. Keringat. Tubuhku dingin. Keringat dingin. Apa-apaan ini? Aku harus mencari jawabannya. Secepat mungkin. Tapi darimana?"Aku selesai. Aku mau ke kamar lagi." ujarku."Tidakkah membersihkan dirimu terlebih dahulu?" ujar ibuku."Aku sakit. Aku mau di kamar saja."Tak tahu kenapa aku berkata seperti itu, tapi memang benar, tubuhku terasa sakit. Apakah ini karena hal tadi?

"Halo?""Kiki? Apa kabarnya? Boleh ngobrol?"Saudari jauh. Dia menelfonku."Hey. Aku baik. kabarmu?" jawabku."Aku baik. Aku mau liburan ke rumahmu. Saat aku disana, ajak aku jalan-jalan ya?" katanya."Ya. Tapi aku tidak janji." jawabku."Okay lah kalau begitu. Kamu lagi........."Obrolan terputus. Ah, batrai lemah. Sengaja aku tidak mengaktifkan handphoneku lagi. Aku lelah. Aku mau beristirahat.

Aku berlari. Di sebuah hutan. Aku tak tahu dimana aku berada. Tak ada satu orang pun. Aku harus bagaimana? Aku terus berlari, berlari dan berlari. Aku pun terjatuh. Ada sepasang kaki telanjang di depan pandanganku."Aku tahu masalahmu. Datanglah kepadaku" ujarnya.Dan aku pun tak sadarkan diri.......

0 comments:

Posting Komentar